Minggu, 11 Oktober 2015

Peranan & Fungsi bahasa, Ragam & Laras bahasa

Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai definisi. 

Aspek Bahasa
Dalam berdiskusi diperlukan bahasa yang lugas, jelas, dan
tepat sasaran. Penggunaan bahasa sangat penting bagi kehidupan
manusia karena manusia adalah makhluk sosial. Apakah arti dari
bahasa tersebut?
Bahasa dapat ditinjau dari tujuh aspek, yaitu:
1. Bahasa merupakan sebuah sistem, artinya bahasa susunan
    kata-kata yang teratur dan jika kehilangan salah satu unsur
    akan merubah atau merancukan sebuah arti dalam kalimat.
2. Bahasa merupakan sistem tanda, artinya sudah ada kesepakatan
    atau konvensi bahwa sebuah bahasa dapat mewakili suatu hal
    atau peristiwa yang dipahami bersama dalam satu.
3. Bahasa merupakan sistem bunyi karena dasar dari bahasa
    adalah bunyi dan tulisan merupakan aspek atau alternatif
    kedua yang tidak kalah pentingnya.
4. Bahasa merupakan konvensi atau kesepakatan dari pengguna
    suatu bahasa.
5. Bahasa itu produktif, artinya bahasa intensitas penggunanya
    sangat tinggi dan vital.
6. Bahasa itu unik setiap bahasa mempunyi sistem yang berbeda
    dan beragam penamaan dan penggunaannya.
7. Bahasa merupakan identitas suatu kelompok sosial yang
    menggambarkan ciri budaya.

Fungsi Bahasa Indonesia
1.   Sebagai alat pemersatu
2.   Bahasa mempersatukan masyarakat dan meningkatkan proses indentifikasi penutur.
3.   Sebagai ciri khas suatu bangsa
4.   Bahasa memperkuat perasaan kepribadian nasional masyarakat pemakainya.
5.   Sebagai pembawa kewibawaan
6.   Ahli bahasa dan khalayak ramai pada umumnya berpendapat bahwa perkembangan bahasa yang baik dan benar.
7.   Sebagai kerangka acuan
8.   Bahasa menjadi ketangka acuan fungsi estetika bahasa di bidang sastra dan pemakain bahasa, seperti permainan kata, iklam, dan tajuk berita. 

Ragam dan laras Bahasa

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Laras Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras sesuai dengan fungsi pemakaiannya. Jadi, laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya. Dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah, laras ilmiah populer, laras feature, laras komik, laras sastra, yang masih dapat dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya.


Macam Macam Ragam dan Laras
1.Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide. Contoh ragam lisan antara lain meliputi:
Ragam bahasa cakapan
Ragam bahasa pidato
Ragam bahasa kuliah
Ragam bahasa panggung
Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
a.Memerlukan kehadiran orang lain
b.Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
c.Terikat ruang dan waktu
d.Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

Kelebihan ragam bahasa lisan :
a.Dapat disesuaikan dengan situasi.
b.Faktor efisiensi.
c.Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsure lain berupa tekan dan gerak anggota badan agah pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara.
d.Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakannya.

e.Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur.
f.Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit, visual dan kognitif.
Kelemahan ragam bahasa lisan :
a.Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana.
b.Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
c.Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan.
d.Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal.
2.Ragam Tulis

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Contoh ragam lisan antara lain meliputi:
Ragam bahasa teknis
Ragam bahasa undang-undang
Ragam bahasa catatan
Ragam bahasa surat
Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
a.    Tidak memerlukan kehaduran orang lain.
b.    Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap.
c.    Tidak terikat ruang dan waktu
d.    Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.
Kelebihan ragam bahasa tulis :
a.    Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang menarik dan menyenangkan.
b.    Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
c.    Sebagai sarana memperkaya kosakata.
d.    Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.
Kelemahan ragam bahasa tulis :
a.    Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
b.    Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.

c.    Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.
1.LARAS IKLAN
Laras iklan adalah bahasa yang digunakan untuk membuat iklan. Bahasa yang dapat menarik perhatian pembaca untuk membeli atau memakai barang atau jasa yang ditawarkan.
Berikut ciri-ciri laras iklan :
a.      Menarik
b.     Informatif
c.      Persuasif
d.     Bahasa yang Positif
e.      Mudah dipahami
f.       Kalimat Aktif
1.LARAS ILMIAH
Pada karya tulis ilmiah terdapat tulisan yang mengandung kebenaran ilmiah ( objektif) karena didukung oleh informasi atau fakta yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis berdasarkan metode ilmiah.
Berikut ciri-ciri ragam bahasa ilmiah :
a.      CENDEKIA
b.     LUGAS
c.      JELAS
d.     FORMAL
e.      OBYEKTIF
f.       KONSISTEN
g.     BERTOLAK DARI GAGASAN
h.     RINGKAS dan PADAT

Pendapat tentang ragam bahasa di Indonesia
A.Pada latar belakang daerah
Ragam bahasa di Indonesia yang dipengaruhi oleh latar belakang daerah penuturnya menimbulkan ragam daerah atau dialek. Dialek adalah cara berbahasa Indonesia yang diwarnai oleh karate bahasa daerah yang masih melekat pada penuturnya. Contoh: Bahasa Indonesia dengan dialek Betawi biasanya menggunakan fonem /e/ untuk melafalkan kata yang berakhir dengan vocal /a/,misalnya apa menjadi ape, di mana menjadi di mane, dan seterusnya. Begitu pula dengan logat jawa untuk menyebutkan kata berawalan konsonan /b/ akan terdengar bunyi konsonan /m/, misalnya, Bandung menjadi mBandung, Bogor menjadi mBogor.

B.Pada latar belakang pendidikan
Berdasarkan latar belakang pendidikan , timbul ragam yang lafal baku dan yang tidak berlafal baku khususnya dalam pengucapan kosakata yang berasal dari unsur serapan asing. Kaum berpendidikan umunya melafalkan sesuai dengan lafal baku. Namun, untuk yang kurang atau tidak tidak berpendidikan, pelafalan diucapkan tidak tepat atau tidak baku. Contoh: pengucapan kata film, foto, fokus, fakultas diucapkan pilm, poto, pokus, pakultas.

C.Situasi pemakaian dan sikap
Berdasarkan ahli ini, timbul ragam formal, semiformal, dan nonformal. Ragam formal digunakan pada saat situasi resmi atau formal, seperti di kantor, dalam rapat, seminar atau acara-acara kenegaraan. Ragam formal menggunakan kosakata baku dan kalimatnya terstruktur lengkap. Ragam formal juga dipakai jika penutur berbicara pada orang yang disegani atau dihormati, misalnya pimpinan perusahaan.
Ragam semiformal dan nonformal biasa dipakai pada situasi tidak resmi, seperti di warung, di kantin, di pasar, pada situasi santai, dan akrab. Ragam semiformal dan formal dibedakan oleh pemilihan katanya. Ragam semiformal mengguanakan kalimat yang tidak lengkap gramatikalnya dan kosakata yang dipilih cenderung tidak baku, sedangkan ragam nonformal relative sama dengan ragam informal hanya piliha katanya lebih luwes atau bebas. Kata-kata daerah atau gaul dapat digunakan sepanjang masing-masing penuturnya memahami dan tidak tergatung dengan penggunaan kata tersebut.
Contoh:
1.Kalau soal itu, saya nggak tau persis. (informal/semiformal)
2.Emangnya kamu nggak dikasih kupon. (semiformal)
3.Kalau soal itu, ogut nggak tau deh. (nonformal)
4.Emangnya situ nggak ngantor, Mas. (nonformal)



Referensi:
ESIS, Bahasa Indonesia Kelas XI
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa
https://vianisilv.wordpress.com/2014/10/17/laras-bahasa-2/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar