Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata
dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa
memiliki berbagai definisi.
Aspek Bahasa
Dalam berdiskusi diperlukan bahasa yang lugas, jelas, dan
tepat sasaran. Penggunaan bahasa sangat penting bagi kehidupan
manusia karena manusia adalah makhluk sosial. Apakah arti dari
bahasa tersebut?
Bahasa dapat ditinjau dari tujuh aspek, yaitu:
1. Bahasa merupakan sebuah sistem, artinya bahasa susunan
kata-kata yang teratur dan jika kehilangan salah
satu unsur
akan merubah atau merancukan sebuah arti dalam
kalimat.
2. Bahasa merupakan sistem tanda, artinya sudah ada kesepakatan
atau konvensi bahwa sebuah bahasa dapat mewakili
suatu hal
atau peristiwa yang dipahami bersama dalam satu.
3. Bahasa merupakan sistem bunyi karena dasar dari bahasa
adalah bunyi dan tulisan merupakan aspek atau
alternatif
kedua yang tidak kalah pentingnya.
4. Bahasa merupakan konvensi atau kesepakatan dari pengguna
suatu bahasa.
5. Bahasa itu produktif, artinya bahasa intensitas penggunanya
sangat tinggi dan vital.
6. Bahasa itu unik setiap bahasa mempunyi sistem yang berbeda
dan beragam penamaan dan penggunaannya.
7. Bahasa merupakan identitas suatu kelompok sosial yang
menggambarkan ciri budaya.
Fungsi Bahasa Indonesia
1. Sebagai alat pemersatu
2. Bahasa mempersatukan
masyarakat dan meningkatkan proses indentifikasi penutur.
3. Sebagai ciri khas suatu
bangsa
4. Bahasa memperkuat
perasaan kepribadian nasional masyarakat pemakainya.
5. Sebagai pembawa
kewibawaan
6. Ahli bahasa dan khalayak
ramai pada umumnya berpendapat bahwa perkembangan bahasa yang baik dan benar.
7. Sebagai kerangka acuan
8. Bahasa menjadi ketangka
acuan fungsi estetika bahasa di bidang sastra dan pemakain bahasa, seperti
permainan kata, iklam, dan tajuk berita.
Ragam dan laras Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian,
yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,
kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam
bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai
prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya
ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di
dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau
ragam bahasa resmi.
Laras Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras
sesuai dengan fungsi pemakaiannya. Jadi, laras bahasa adalah kesesuaian antara
bahasa dan pemakaiannya. Dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah, laras
ilmiah populer, laras feature, laras komik, laras sastra, yang masih dapat
dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya.
Macam Macam Ragam dan Laras
1.Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech)
dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata
bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat
memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau
isyarat untuk mengungkapkan ide. Contoh ragam lisan antara lain meliputi:
Ragam bahasa cakapan
Ragam bahasa pidato
Ragam bahasa kuliah
Ragam bahasa panggung
Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
a.Memerlukan kehadiran orang lain
b.Unsur gramatikal tidak
dinyatakan secara lengkap
c.Terikat ruang dan waktu
d.Dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya suara
Kelebihan ragam bahasa lisan :
a.Dapat disesuaikan dengan
situasi.
b.Faktor efisiensi.
c.Faktor kejelasan karena
pembicara menambahkan unsure lain berupa tekan dan gerak anggota badan agah
pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak
pembicara.
d.Faktor kecepatan, pembicara
segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakannya.
e.Lebih bebas bentuknya karena
faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur.
f.Penggunaan bahasa lisan bisa
berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit, visual dan
kognitif.
Kelemahan ragam bahasa lisan :
a.Bahasa lisan berisi beberapa
kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana.
b.Penutur sering mengulangi
beberapa kalimat.
c.Tidak semua orang bisa
melakukan bahasa lisan.
d.Aturan-aturan bahasa yang
dilakukan tidak formal.
2.Ragam Tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan
dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata.
Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan
unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan
pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam
mengungkapkan ide. Contoh ragam lisan antara lain meliputi:
Ragam bahasa teknis
Ragam bahasa undang-undang
Ragam bahasa catatan
Ragam bahasa surat
Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
a. Tidak memerlukan kehaduran
orang lain.
b. Unsur gramatikal dinyatakan
secara lengkap.
c. Tidak terikat ruang dan waktu
d. Dipengaruhi oleh tanda baca
atau ejaan.
Kelebihan ragam bahasa tulis :
a. Informasi yang disajikan bisa
dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang menarik dan menyenangkan.
b. Umumnya memiliki kedekatan budaya
dengan kehidupan masyarakat.
c. Sebagai sarana memperkaya
kosakata.
d. Dapat digunakan untuk
menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau mengungkap unsur-unsur emosi
sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.
Kelemahan ragam bahasa tulis :
a. Alat atau sarana yang
memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa
tulisan harus disusun lebih sempurna.
b. Tidak mampu menyajikan berita
secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang
dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
c. Yang tidak ada dalam bahasa
tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam bahasa tulisan
diperlukan keseksamaan yang lebih besar.
1.LARAS IKLAN
Laras iklan adalah bahasa yang digunakan untuk membuat iklan. Bahasa yang
dapat menarik perhatian pembaca untuk membeli atau memakai barang atau jasa
yang ditawarkan.
Berikut ciri-ciri laras iklan :
a.
Menarik
b. Informatif
c. Persuasif
d. Bahasa yang Positif
e. Mudah dipahami
f.
Kalimat Aktif
1.LARAS ILMIAH
Pada karya tulis ilmiah terdapat tulisan yang mengandung kebenaran ilmiah (
objektif) karena didukung oleh informasi atau fakta yang benar dan disajikan
dengan penalaran serta analisis berdasarkan metode ilmiah.
Berikut ciri-ciri ragam bahasa ilmiah :
a.
CENDEKIA
b. LUGAS
c. JELAS
d. FORMAL
e. OBYEKTIF
f. KONSISTEN
g. BERTOLAK DARI GAGASAN
h. RINGKAS dan PADAT
Pendapat tentang ragam bahasa di Indonesia
A.Pada latar belakang daerah
Ragam bahasa di Indonesia yang dipengaruhi oleh latar belakang daerah
penuturnya menimbulkan ragam daerah atau dialek. Dialek adalah cara berbahasa
Indonesia yang diwarnai oleh karate bahasa daerah yang masih melekat pada
penuturnya. Contoh: Bahasa Indonesia dengan dialek Betawi biasanya menggunakan
fonem /e/ untuk melafalkan kata yang berakhir dengan vocal /a/,misalnya apa
menjadi ape, di mana menjadi di mane, dan seterusnya. Begitu pula dengan logat
jawa untuk menyebutkan kata berawalan konsonan /b/ akan terdengar bunyi
konsonan /m/, misalnya, Bandung menjadi mBandung, Bogor menjadi mBogor.
B.Pada latar belakang pendidikan
Berdasarkan latar belakang pendidikan , timbul ragam yang lafal baku dan
yang tidak berlafal baku khususnya dalam pengucapan kosakata yang berasal dari
unsur serapan asing. Kaum berpendidikan umunya melafalkan sesuai dengan lafal
baku. Namun, untuk yang kurang atau tidak tidak berpendidikan, pelafalan
diucapkan tidak tepat atau tidak baku. Contoh: pengucapan kata film, foto,
fokus, fakultas diucapkan pilm, poto, pokus, pakultas.
C.Situasi pemakaian dan sikap
Berdasarkan ahli ini, timbul ragam formal, semiformal, dan nonformal. Ragam
formal digunakan pada saat situasi resmi atau formal, seperti di kantor, dalam
rapat, seminar atau acara-acara kenegaraan. Ragam formal menggunakan kosakata
baku dan kalimatnya terstruktur lengkap. Ragam formal juga dipakai jika penutur
berbicara pada orang yang disegani atau dihormati, misalnya pimpinan
perusahaan.
Ragam semiformal dan nonformal biasa dipakai pada situasi tidak resmi,
seperti di warung, di kantin, di pasar, pada situasi santai, dan akrab. Ragam
semiformal dan formal dibedakan oleh pemilihan katanya. Ragam semiformal
mengguanakan kalimat yang tidak lengkap gramatikalnya dan kosakata yang dipilih
cenderung tidak baku, sedangkan ragam nonformal relative sama dengan ragam
informal hanya piliha katanya lebih luwes atau bebas. Kata-kata daerah atau
gaul dapat digunakan sepanjang masing-masing penuturnya memahami dan tidak
tergatung dengan penggunaan kata tersebut.
Contoh:
1.Kalau soal itu, saya nggak tau persis. (informal/semiformal)
2.Emangnya kamu nggak dikasih kupon. (semiformal)
3.Kalau soal itu, ogut nggak tau deh. (nonformal)
4.Emangnya situ nggak ngantor, Mas. (nonformal)
Referensi:
ESIS, Bahasa Indonesia Kelas
XI
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa
https://vianisilv.wordpress.com/2014/10/17/laras-bahasa-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar