Tanggung jawab sosial perusahaan
atau CRS (Corporate Social Responsibility) adalah suatu topik etika
perusahaan dimana meningkatkan kepedulian social di dalam operasi bisnis mereka
dan dalam interaksi mereka. Tanggung jawab
sosial perusahaan juga merupakan salah satu
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74
Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT) yang baru.
Contoh bentuk tanggungjawab itu
bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk
anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan
untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan
tersebut berada
Disini saya akan mengambil 1
contoh yaitu tentang CRS sebuah Perusahaan Tebu.
Tebu merupakan salah satu jenis
tanaman yang hanya dapat ditanam di daerah yang memiliki iklim tropis. Di
Indonesia, perkebunan tebu menempati luas areal + 232 ribu hektar, yang
tersebar di Medan, Lampung, Semarang, Solo, dan Makassar. Tanaman ini merupakan
sumber bahan baku perusahaan gula. Dalam suatu produksi barang, pastilah
didapat hasil samping (limbah). Begitu pula halnya dengan produksi pada pabrik
gula.
Lalu bagaiman jika limbah di
biarkan saja dibuang ke lingkungan Masyarakat?Dan siapa yang akan bertanggung
jawab atas tindakan itu? Tentunya perusahaan tebu tersebut. Maka dari itu
sebuah perusahaan harus membuat program, bagaimana caranya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan. Yaitu dengan cara mendaur ulang limbah pada tanaman
tebu tersebut.
Berikut adalah limbah yang
dihasilkan dari produksi gula yang berasal dati tanaman tebu:
• Pucuk Tebu
Pucuk tebu adalah ujung atas
batang tebu berikut 5-7 helai daun yang dipotong dari tebu giling ataupun
bibit. Diperkirakan dari 100 ton tebu dapat diperoleh sekitar 14 ton pucuk tebu
segar. Pucuk tebu segar maupun dalam bentuk awetan, sebagai silase atau jerami
dapat menggantikan rumput gajah yang merupakan pakan ternak yang sudah umum
digunakan di Indonesia.
• Ampas Tebu
Tebu diekstrak di stasiun
gilingan menghasilkan nira dan bahan bersabut yang disebut ampas. Ampas terdiri
dari air, sabut dan padatan terlarut. Komposisi ampas rata-rata terdiri dari
kadar air : 46 – 52 %; Sabut 43 – 52 %; padatan terlarut 2 – 6 %. Umumnya ampas
tebu digunakan sebagai bahan bakar ketel (boiler) untuk pemenuhan kebutuhan
energi pabrik. Pabrik gula yang efisien dapat mencukupi kebutuhan bahan bakar
boilernya dari ampas, bahkan berlebih. Ampas yang berlebih dapat dimanfaatkan
untuk pembuatan briket, partikel board, bahan baku pulp dan bahan kimia seperti
furfural, xylitol, methanol, metana, dll.
• Blotong
Pada proses pemurnian nira yang
diendapkan di clarifier akan menghasilkan nira kotor yang kemudian diolah di
rotary vacuum filter. Di alat ini akan dihasilkan nira tapis dan endapan yang
biasanya disebut “blotong” (filter cake). Blotong dari PG Sulfitasi rata-rata
berkadar air 67 %, kadar pol 3 %, sedangkan dari PG. Karbonatasi kadar airnya
53 % dan kadar pol 2 %. Blotong dapat dimanfaatkan antara lain untuk pakan
ternak, pupuk dan pabrik wax. Penggunaan yang paling menguntungkan saat ini
adalah sebagai pupuk di lahan tebu.
• Tetes
Tetes (molasses) adalah sisa
sirup terakhir dari masakan (massecuite) yang telah dipisahkan gulanya melalui
kristalisasi berulangkali sehingga tak mungkin lagi menghasilkan gula dengan
kristalisasi konvensional. Penggunaan tetes antara lain sebagai pupuk dan pakan
ternak dan pupuk. Selain itu juga sebagai bahan baku fermentasi yang dapat
menghasilkan etanol, asam asetat, asam sitrat, MSG, asam laktat dll.
• Asap
Telah disebutkan di atas hasil
sampingan (limbah) pabrik gula cukup beragam. Agar limbah ini tidak menjadi
masalah bagi lingkungan sekitar, maka diperlukan suatu pengelolaan terhadap
limbah tersebut. Cara- cara yang bisa digunakan dalm pengolahan limbah yaitu
menetralkan limbah sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan , dan dengan
merubah limbah menjadi barang lain yang lebih bernilai tinggi.
Pengolahan dan pemanfaatan
kembali limbah pabrik gula